Saat saya menulis tulisan ini,
saya sedang menunggui anak semata wayang saya, Keisha (5 tahun) yang sedang
rawat inap di sebuah rumah sakit di Ciledug.
Subuh tadi ia sukses membuat saya dan istri kalang kabut membawanya ke
rumah sakit. Saat sedang terbuai dalam mimpi, tiba-tiba saya terbangun karena
Keisha tiba-tiba saya kejang, bila saya sedikit deskripsikan, mata mendelik ke
atas, kedua kaki dan tangan kaku sulit digerakkan, mulut mengerang dan tak
kalah membuat saya panik adalah giginya keras menggigit kedua jari tangan saya
yang sengaja saya selipkan di mulutnya agar giginya tidak menggigit lidah. Hemmm…panik gak Bun kalo ngadepin situasi
begitu?
Kesalahan ini atau lebih tepatnya
keteledoran saya adalah menyepelekan panas yang diderita Keisha sejak siang
hari, alih-alih memberi obat penurun panas atau membawanya ke dokter, saya
hanya memberikan obat-obat tradisional seperti membalur dengan bawang merah
yang dicampur minyak tanah. Selain
karena Keisha ‘alaergi’ dengan yang namanya dokter, juga karena saya
berkeyakinan cukuplah dengan obat-obatan tradisional yang saya sebutkan di
atas.
Penasaran dengan apa penyebab dan
bagaimana penanganan kejang pada anak, saya segera mencari tahu di google.com,
hingga akhirnya saya menemukan referensi yang cukup informatif terkait hal ini.
Berikut linknya: http://www.readersdigest.co.id/sehat/info.medis/kejang.pada.anak.sebab.dan.penanganannya/005/001/240
Jadi ayah bunda, jangan sepelekan
panas yang diderita anak ya, agar kejadian yang saya alami tidak ayah
bunda alami juga. Mari sayangi buah hati
kita.
Ciledug, 24 Des 2013
Ciledug, 24 Des 2013
numpang lewat gan
BalasHapus