Sabtu, 16 November 2013

Membahagiakan Istri itu Sederhana ya ?




Tidak biasanya sore ini,  menjelang maghrib, istri saya merengek minta jalan-jalan sore sambil mampir jajan bakso. Tumben, batin saya.


Hemm…baiklah, demi memanjakan istri, saya kabulkan permintaannya. Kan saya termasuk suami yang baik dan penuh pengertian. Jiaaahh…Toh, tidak setiap hari saya bisa jalan-jalan sore dengan anak istri. Senin-Jum’at waktu habis untuk aktivitas kerja, kemudian Ahad full pagi sampai sore aktivitas di kampus, nah Sabtu memang khusus untuk anak dan istri tercinta.


Singkat cerita, kami bertiga ditemani alat transportasi andalan yaitu motor, keliling menelusuri jalanan Bintaro mencari  pedagang bakso, sebetulnya mudah menemukan pedagang bakso, tapi karena ingin sesuatu yang beda dan menuruti kata hati, mampirlah kami di pinggir jalan sebuah komplek perumahan, ada beberapa pedagang makanan yang mangkal menggunakan gerobak dorong.  Pesan 2 mangkok bakso. Wow….rasanya maknyus! Pedas, panas, cukup menghangatkan badan yang memang sedari pagi, langit Bintaro digelayuti mendung.


Selesai makan,  Menteri Keuangan saya (baca: istri) membayar 2 porsi mangkok yang isinya telah ludes berpindah ke perut kami. Mengingat adzan Maghrib menjelang, bergegas kami pulang ke rumah. Iseng-iseng saya bertanya ke istri, berapa harga semangkok bakso tadi.


“Ma, berapa harga semangkok bakso tadi?”

“6000 ribu yah!”

Hemm…murah ya, batin saya. 


Jadi sore ini, jika dihitung-hitung dengan 6000 rupiah saya telah membahagiakan istri dan tentunya ikut membahagiakan si abang pedagang bakso.  
  

Sesederhana itukah membahagiakan seseorang? Buat saya, tentu!



Bintaro,16 Nov 2013   



Tidak ada komentar:

Posting Komentar