Sabtu, 05 Oktober 2013

Menggapai Harapan (Sebuah Catatan Perjalanan 1)



 
Jam tepat menunjukkan pukul 5.30 pagi, hari itu Sabtu tanggal 14 September 2013.  Saya sudah di atas jok Supra X 125 milik kantor menuju kediaman teman di daerah Kelapa Dua, Depok. Ya, hari itu saya ada janji dengan teman untuk melakukan perjalanan menggapai harapan (halah…bahasanya nggak kuat).  Saya bermaksud untuk pergi ke rumah teman saya itu di kota Brebes, ada satu urusan yang harus kami selesaikan. Dengan transportasi apa kami ke Brebes? Jawabannya tentu dengan menggunakan bus. Ya bus, mode transportasi yang saya sukai.

Jalanan cukup lancar. Bintaro – Depok via TB Simatupang saya tempuh dengan kecepatan dikisaran 50 – 60 km/jam, hingga akhirnya jam 6.20 pagi saya sudah sampai Kelapa Dua. Tak berlama-lama di tempat teman, kami berdua menyusuri jalan Margonda menuju agen Bus Sinar Jaya, disamping kantor Walikota Depok.

Oiya, karena agen Sinar Jaya ini tak menerima titipan motor, kami berencana untuk menitipkan motor di tempat saudara teman saya di daerah Margonda.  Tak sampai 10 menit, kami sampai di tempat saudara teman saya. Berbasa-basi sebentar kemudian kami langsung cabut melanjutkan perjalanan ke agen Sinar Jaya menggunakan angkutan umum.

Tepat jam 6.55 WID (Waktu Indonesia Depok) sampailah kami di agen, 2 lembar tiket Sinar Jaya AC ekonomi kami tebus dengan 2 lembar uang warna biru ditambah 2 lembar berwarna merah. Mahal? Nggak juga. Karena schedule keberangkatan kisaran jam 7 pagi, si agen meminta kami untuk segera naik bus yang sudah siap. Tapi, seperti biasa sebelum naik, ada sesi foto dan narsis dulu. Nih hasil narsis saya. Hehehe….

                             

Setelah selesai sesi narsisnya, segera kami naik masuk ke lambung Sinar Jaya berlabel AC ekonomi dengan KTP no B 7358 TGA. Upssss…..saya kira ini bus nggak penuh ocupasinya, tak taunya full pemirsa, yang tersisa 2 bangku itu pun terpisah, pas untuk kami berdua. 

Tak lama setelah kami meletakkan punggung, driver pun angkat jangkar, pelan tapi pasti bus pun menyusuri Margonda, sepertinya driver mengarahkan bus ke tol Cijago. Tak ada hal yang menarik atau sesuatu yang istimewa dalam perjalanan Cijago, Cikampek, Pantura hingga Brebes. Yang dapat saya ceritakan hanya laju bus yang kurang ngejoss. Kisaran 60-70 km/jam pedal gas diinjak driver. Hemmm….

Oiya, ada yang kurang nyaman saya alami dalam perjalanan ini, busnya memang AC tapi hembusan dinginnya AC kurang saya rasakan, apa karena perjalanan dilakukan siang hari ? Entahlah, yang pasti temperatur di dalam bus agak terasa gerah. Yang kemudian membuat saya agak tersenyum simpul yaitu ternyata banyak lubang louwer AC yang ditutup oleh para penumpang. Jarene numpak bus AC, lha kok malah ditutup lubang AC ne’. Piye jal?

Singkat cerita, akhirnya bus pun masuk daerah Brebes melalui jalur Ketanggungan, dan teman segera mengajak saya menyudahi perjalanan ini. Kami turun di pinggir jalan yang kiri kanannya banyak terdapat tanaman bawang merah. Ingin mengetahui apa tujuan saya jauh-jauh melakukan perjalanan ke Brebes? Tunggu saja episode berikutnya ya? To Be Continue………..

4 komentar:

  1. Caper dengan bis yg lain ditunggu ya mas. Agusyu.

    BalasHapus
  2. Emang enak naik sinar jaya.. Saya juga ketagihan naik sinjay..

    BalasHapus