Selasa, 24 Desember 2013

Ayah Bunda, Jangan Sepelekan Panas pada Anak ya…



Saat saya menulis tulisan ini, saya sedang menunggui anak semata wayang saya, Keisha (5 tahun) yang sedang rawat inap di sebuah rumah sakit di Ciledug.  Subuh tadi ia sukses membuat saya dan istri kalang kabut membawanya ke rumah sakit. Saat sedang terbuai dalam mimpi, tiba-tiba saya terbangun karena Keisha tiba-tiba saya kejang, bila saya sedikit deskripsikan, mata mendelik ke atas, kedua kaki dan tangan kaku sulit digerakkan, mulut mengerang dan tak kalah membuat saya panik adalah giginya keras menggigit kedua jari tangan saya yang sengaja saya selipkan di mulutnya agar giginya tidak menggigit lidah.  Hemmm…panik gak Bun kalo ngadepin situasi begitu?


Kesalahan ini atau lebih tepatnya keteledoran saya adalah menyepelekan panas yang diderita Keisha sejak siang hari, alih-alih memberi obat penurun panas atau membawanya ke dokter, saya hanya memberikan obat-obat tradisional seperti membalur dengan bawang merah yang dicampur minyak tanah.  Selain karena Keisha ‘alaergi’ dengan yang namanya dokter, juga karena saya berkeyakinan cukuplah dengan obat-obatan tradisional yang saya sebutkan di atas.


Penasaran dengan apa penyebab dan bagaimana penanganan kejang pada anak, saya segera mencari tahu di google.com, hingga akhirnya saya menemukan referensi yang cukup informatif terkait hal ini. Berikut linknya: http://www.readersdigest.co.id/sehat/info.medis/kejang.pada.anak.sebab.dan.penanganannya/005/001/240


Jadi ayah bunda, jangan sepelekan panas yang diderita anak ya, agar kejadian yang saya alami tidak ayah bunda alami juga.  Mari sayangi buah hati kita.       


Ciledug, 24 Des 2013